RAMADAN esok disambut dengan suka-cita di perumahan ini. Sejak kemarin tampak dijemur sajadah, mukena, sarung dan baju koko. Diangin-angin pula peci putih, hitam dan warna-warni. Keluarga-keluarga muda bahkan memajang di muka rumah banner ukuran 150 cm x 50 cm yang isinya serupa: ucapan “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”, dengan foto keluarga. Seminggu lalu remaja-remaja memasang spanduk besar “Marhabban ya Ramadhan” di pagar masjid. Pako sudah memangkas pohon-pohon setinggi 1,5 meter di seputarnya, mengecat pagar besinya, dan membersihkan karpet-karpet panjang motif sajadah.
Lepas Ashar aku duduk di teras masjid. Seorang perempuan datang menggelar sajadah, sejurus dengan mimbar — di masjid ini tak ada hijab dan jemaah perempuan sholat di luar. Kukira akan sholat. Nyatanya segera pergi setelah menemui Pako yang masih mematikan enam kipas angin baling-baling di dalam. Datang pula para pembantu perempuan dan ibu-ibu tua atau setengah tua, meletakkan sajadah-sajadah yang mereka bawa, lalu menemui Pako dan pulang.